upaya guru dalam mengatasi perkembangan remaja

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Remaja merupakan masa peralihan dari kanak – kanak menuju dewasa, banyak perubahan yang akan dialami seorang peserta didik pada masa ini yang menimbulkan dampak, baik positif maupun negatif. Untuk mengatasi hal tersebut dan membantu peserta didik untuk keluar dari masalah yang dihadapinya maka peran seorang guru sangat dibutuhkan dalam hal ini. Seorang guru harus mampu memahami perkembangan setiap peserta didiknya agar dapat memberikan solusi terbaik atas segala permasalahan yang ada.

I.2. Tujuan Penyusunan Makalah

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini ialah utuk memenuhi tuntutan tugas mata kuliah “Perkembangan Peserta Didik”, dan juga untuk meanmbah pemahaman mahassiswa tentang pentingnya peranan guru dalam membantu siswa keluar dari berbagai permasalahan yang dihadapinya pada tahap remaja.

I.3. Identifikasi Makalah

Pembahasan dalam makalah ini hanya mencakup tentang identifikasi masalah secara umum mengenai upaya guru memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan remaja.

I.4. Manfaat Penulisan Makalah

Manfaat dari penulisan makalah ini sebagai bahan acuan bagi para mahasiswa sebagai calon guru untuk mengetahuai bagaimana peranan guru dalam mengatasi masalah – masalah yang dihadapi oleh peserta didik pada masa remaja.

I.4. Sistematika Penyusunan Makalah

Penysusunan makalah ini dibuat berdasarkan urutan sebagai berikut :

  1. Bab I pendahuluan
  2. Bab II isi
  3. Bab III penutup/kesimpulan
  4. Daftar pustaka

BAB II

ISI

2.1 Pertumbuhan fisik remaja usia sekolah menengah

Pada saat remaja, berlangsung pula perkembangan fisik. Perkembangan ini ditandai dengan bertambahnya tinggi dan berat badan,  munculnya ciri-ciri kelamin primer dan sekunder. Ciri-ciri kelamin primer berkenaan dengan perkembangan alat-alat produksi, baik pada pria maupun wanita. Pada awal masa remaja anak wanita mulai mengalami menstruasi dan laki-laki mimpi basah, dan pengalaman ini merupakan pertanda bahwa mereka telah memasuki masa kematangan seksual. Disini peran guru sangatlah penting,  guru harus menjelaskan bahwa perkembangan dan kematangan fisik seseorang itu berbeda satu sama lain, dengan mengadakan program layanan khusus tentang pertumbuhan dan perkembangan fisik remaja, serta bentuk – bentuk diskusi seperti seminar dan penyuluhan.

2.2 Perkembangan intelektual remaja usia sekolah menengah

Perkembangan  intelektual remaja ditandai dengan kemampuan berpikir jauh melewati kehidupannya baik dalam dimensi ruang dan waktu, berpikir abstrak yaitu mampu berpikir tentang ide – ide. Berpikir formal pada remaja ditandai dengan 3 hal penting yaitu : Anak mulai mampu melihat kemungkinan – kemungkinan, telah mampu berfikir ilmiah, mampu memadukan ide – ide secara logis. Upaya Guru dalam mengawasi perkembangan intelektual adalah harus memahami karakter siswa karena tingkat kepintaran siswa tidak semua sama, jadi guru diharuskan menyesuaikan metode mengajar dengan kemampuan siswanya, guru mampu memberikan pengarahan tentang cara berpikir dewasa secara bertahap karena apabila dipaksakan siswa dapat depresi, membimbing siswa untuk berpikir ilmiah yang memandang masalah dari berbagai aspek sehingga solusi yang diperoleh akan maksimal, melakukan pendekatan dengan membiarkan siswa memutuskan suatu hal secara sendiri, dan memulai dari hal yang terkecil.

2.3 Perkembangan emosi remaja usia sekolah menengah

Masa remaja merupakan masa peralihan antara kanak –  kanak ke masa dewasa. Pada masa ini, remaja mengalami perkembangan kematangan fisik, mental, sosial, dan emosi. Pada masa ini, remaja memiliki energi yang besar, emosi yang berkobar – kobar sedangkan pengendalian diri belum sempurna. Untuk itu, guru jangan sampai memadamkan emosi yang berkobar itu, tetapi berusaha mengarahkan ke arah yang positif dan bermanfaat bagi remaja, dengan memberikan pengarahan, bimbingan, dan menjadi contoh yang baik bagi remaja.

2.4 Perkembangan bahasa remaja usia sekolah menengah

Perkembangan bahasa adalah kemampuan individu menguasai kosakata, ucapan, gramatical, dan etika pengucapannya dalam kurun waktu tertentu sesuai perkembangan umur. Pembentukan bahasa pada remaja dipengaruhi oleh faktor latihan, kemauan (motivasi), dan penampilan. Dalam perkembangan bahasa peran seorang guru adalah perlunya memberikan pemahaman kepada remaja tentang bagaimana remaja menyadari dan mampu menggunakan bahasa pergaulan dan bahasa baku pada tempatnya serta  menggunakan  strategi relajar yang tepat, agar kemampuan berbahasa dapat diimbangi dengan kemampuan intelektualnya.

2.5 Perkembangan moral dan sikap

Pada saat remaja sudah mulai terjadi adanya perubahan dari sikap patuh menjadi melawan terhadap orang tua, sikap melawan yang diperlihatkan remaja adalah dalam rangka menguji makna dari suatu norma yang diberikan padanya. Masalah lain yang sering terjadi adalah timbulnya bentuk kenakalan remaja seperti perkelahian, tawuran. Serta seringnya melakukan perbuatan yang bertentangan dengan norma masyarakat, seperti narkoba. Peran guru dalam hal ini adalah mengarahkan remaja untuk mengikuti kelompok perkumpulan remaja dengan kegiatan positif, perlunya pembinaan pribadi siswa baik dengan guru maupun orangtua, dan perlu adanya kerjasama antar lembaga yang bersangkutan dengan remaja untuk pembinaan minat, karier, dan aktivitas lainnya.

2.6 Perkembangan bakat khusus remaja usia sekolah menengah

Bakat khusus adalah kemampuan bawaan berupa potensi khusus dan jika memperoleh ksempatan berkembang dengan baik, akan muncul sebagai kemampuan khusus dalam bidang tertentu sesuai potensinya. Bakat khusus ini harus didukung baik oleh guru da lingkungan tempat tinggal baik secara internal maupun eksternal, dengan memberikan motivasi, arahan, dan fasilitas. Sehingga anak dapat mengembangkan bakat khusus yang menjadi keunggulan individu tersebut.

BAB III

KESIMPULAN

Pada hakikatnya, pertumbuhan dan perkembangan individu, dalam hal ini peserta didik, tidak dapat dicegah karena akan terus berjalan secara alami. Yang terpenting adalah bagaimana remaja tersebut dapat mengisi tahap pertumbuhan dan perkembangan baik perkembangan fisik, intelektual, emosi, bahasa, bakat khusus, moral dan sikap, dengan hal positif dan bermanfaat. Oleh karena itu, dibutuhkan peran lingkungan seperti orangtua dan guru sebagai pendidik yang harus mengarahkan, membimbing, mengontrol, dan memberikan sarana dalam tipa tahap dan gejala perkembangan remaja, serta menjadi teladan yang baik sebagai seorang guru terhadap peserta didiknya.

DAFTAR PUSTAKA

Marpiare, Andi. 1982. Psikologi Remaja. Surabaya : Usaha Nasional

Syamsuddin, Abin. 2004. Psikologi Kependidikan Tingkat Sistem Pengajaran Modul. Bandung : PT Remaja Rosdakarya

Tim Pengajar. 2009. Perkembangan Peserta Didik. Medan : Universitas Negeri Medan

About ariramayantirahayu

menjadi bermanfaat untuk orang lain
This entry was posted in Uncategorized. Bookmark the permalink.

Leave a comment